BAND ini mengibarkan metal yang militan dari daerah
suburban Bandung. Death metal yang dibalut militansi menjadikan Amarah
selalu punya kekuatan untuk bertahan. Padahal sejak dicetuskan pada
1999, tak kurang dari empat kali Amarah harus bongkar pasang personel.
Formasi awal ketika Amarah berdiri ditopang Ovick pada vokal, Baron
(gitar), Mendo (bas), dan Adith (drum). Saat itu mereka langsung sepakat
untuk memainkan death metal. Namun, formasi itu sempat diaduk-aduk pada
2004. Tepatnya ketika Baron keluar dari band ini dan posisinya
digantikan Odong. Mendo kemudian beralih tugas jadi vokalis. Ovick
digeser jadi gitaris. Untuk mempersolid formasi, Agus ditarik untuk
mengisi slot bas. Sementara Adith tetap duduk di belakang set drum.
Pada 2008, Amarah kembali melakukan bongkar pasang formasi karena
Ovick, Odong, Agus, dan Adith memutuskan untuk cabut. Mendo sebagai
satu-satunya personel asli yang masih tersisa kali ini digeser ke drum.
Sementara empat orang personel baru didatangkan, Amarah melakukan
eksperimen dengan dua vokal. Ican dan Guruh diplot sebagi vokal, Nanang
(gitar), dan Nod (bas).
Persekutuan Amarah kembali harus diterpa cobaan saat Ican, Guruh, dan
Nanang, pergi mencari arah hidup baru pada 2010. Beruntung mereka masih
bisa mendapatkan Joy dan Zal yang dipercaya mengisi format dobel vokal.
Sementara posisi Nod digeser ke gitar dan Mendo ke bas. Danu yang masuk
berbarengan dengan Joy dan Zal, dipercaya menanggungjawabi set drum.
jam garuda
Minggu, 17 Februari 2013
0 biografi amarah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar