GODLESS Symptoms terbentuk pada September 2003 oleh
Baruz, Tommy, Wanda, dan Koca. Meski awalnya sempat bersepaham ingin
membangun band straight forward, mereka tidak pernah tahu akan menghela
orientasi musik Godless Symptomps ke arah mana. Yang jelas saat itu
mereka mengeksplorasi banyak unsur mulai rock, reggae, metal, punk,
hardcore, sampai death metal. Band-band seperti Anthrax, Bad Religion,
Radiohead, Napalm Death, hingga Bob Marley, memberi banyak pengaruh.
Pada Juni 2004, Koca mengundurkan diri karena harus konsentrasi pada
kuliah. Godless Symptoms beberapa kali ganti drumer. Mereka sempat
dibantu Dadang Faceless dan Papay Cabe Rawit). Dadang juga yang membantu
Godless Symptoms saat mereka 12 lagu di Studi Workhouse.
Saat bersamaan, Godless Symptoms pun terlibat dalam beberapa proyek
kompilasi seperti Kompilasi Miller Beer, Mempetisi Kangit, Beyond Good,
Evil and Us, dan Millions Sound.
Pada oktober 2005, Dadang mengundurkan diri dan memilih konsentrasi
bersama Faceless. Sempat bingung mencari pengganti Dadang, Godless
Symptoms akhirnya mendapatkan Goestie dari Ommerta. Tidak berselang
lama, mereka merekam empat materi pada April 2006 di Studio Workhouse.
Setelah penantian yang cukup lama, Godless Symptoms merilis debut
album pada Juli 2007. Album yang diberi tajuk Crossover itu dirilis
dengan dengan kocek sendiri. Godless Symptoms memilih kata crossover
untuk menamai album tersebut sebagai manifestasi keengganan mereka
terkungkung satu genre musik. Godless Symptoms ingin terus mengekplorasi
apa yang mereka inginkan. Terdapat sepuluh lagu dalam Crossover. Banyak
hal mereka teriakan lewat album itu, mulai dari persahabatan,
pengkhianatan, cinta, kehidupan, dan kematian.
Selepas merilis Crossover, Godless Symptoms mulai merambah berbagai
panggung baik di dalam maupun luar Bandung. Dua tahun setelah merilis
Crossover, Godless Symptoms menarik Dicky untuk mengisi posisi gitar
kedua. Masuknya Dicky langsung memberi warna berbeda buat musik Godless
Symptoms.
Pada fase setelah itu, musik Godless Symptoms beranjak lebih heavy,
fast, dan lebih metal. Tentu saja tanpa menghilangkan benang merah musik
mereka, yaitu thrash metal hardcore. Ekskresi semua itu mereka tuangkan
dalam album kedua Revolusi Demokrasi yang dirili pada awal 2012
sumber : http://www.bandung-underground.com
jam garuda
Minggu, 17 Februari 2013
0 biografi godless symptoms
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar